Kamis, 17 Desember 2015

PROPOSAL
MENCIPTAKAN PELUANG USAHA BARU
KERIPIK BONGGOL PISANG ANEKA RASA
“MUHIPA”
Diajukan dalam rangka Olimpiade Ahmad Dahlan (Olimpicad) II
Tingkat Nasional








Oleh :
1.      Agus Purrnomo
2.      Nunung Indah Suryani
3.      Kurnia Mulatsih Sartika

MUHAMMADIYAH
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SMK MUHAMMADIYAH 01 PATI
Jalan Raya Pati-Tayu km. 3,5 Pati Telp. (0295) 384818
TAHUN 2012
LEMBAR PENGESAHAN





Judul  Proposal:

    Usaha Keripik Bonggol Pisang Aneka Rasa “MUHIPA”







                                                                                                Pati, 9 Juli 2012

Kepala Sekolah                                                                       TIM SMK MUH 01 PATI




Drs. Darnawi                                                                           MUHIPA                                                       
NBM.803687                                                                                     












DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
ABTRAK………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….
B. Perumusan Masalah……………………………………………………
C. Tujuan Program………………………………………………………..
D. Kegunaan Program…………………………………………………….
BAB II GAMBARAN RENCANA USAHA……………………………………
BAB III PROSES PRODUKSI…..……………………………………………….
A. Persiapan Bahan………………………………………………………..
B. Ukuran Bahan…...……………………………………………………..
C. Proses Pembuatan……………………………………………………...
BAB IV ANALISIS FINANSIAL………………………………………………
A. Biaya Produksi ……………………………………………………….
B. Analisis Laba/Rugi …………………………………………………….
BAB V PENGEMBANGAN PRODUKSI………………………………………
BAB VI METODE PEMASARAN………..……………………………………..
A. Promosi………………………………………………………………...
B. Strategi Pemasaran…………………………………………………….
BAB VII KENDALA DAN SOLUSI……………………………………………
A. Kendala ……………………………………………………………….
B. Solusi ………………………………………………………………….
BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN………………………………………….
A.Simpulan………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
LAMPIRAN………………………………………………………………………..
i
ii
iii
iv
v
1
1
2
3
3
4
5
5
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
12
12
14
14
14
15
17

ABSTRAK

Selama ini masyarakat Indonesia masih belum mengoptimal potensi yang terdapat pada tanaman pisang karena penggunaannya hanya sebatas buah, daun,  pelepah, dan jantungnya saja. Bonggol pisang merupakan  salah satu bagian yang paling jarang dimanfaatkan untuk konsumsi. Sebagian besar masyarakat Indonesia belum banyak yang memanfaatkan bonggol pisang sebagai makanan ringan sehari - hari. Padahal bonggol pisang memiliki kandungan gizi dan serat yang cukup tinggi. Salah satu pemanfaatan bonggol pisang adalah pembuatan keripik dengan aneka rasa yaitu rasa bawang, balado, daun jeruk. Dan dari pemanfaatan bonggol pisang yang belum banyak diolah menjadi olahan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat dapat memacu kreativitas kami menjadikan suatu makanan ringan yang dapat di konsumsi siapa saja . Jadi dari usaha keripik bonggol pisang ini mempunyai tujuan tertentu yaitu sebagai dasar peluang untuk menciptakan usaha baru dan membangkitkan semangat wirausaha untuk memanfaatkan  barang yang belum banyak dipergunakan oleh masyarakat untuk kita ciptakan demi mengembangkan peluang baru yang inovatif, kreatif, dan fleksibel. Langkah – langkah pembuatan keripik bonggol pisang aneka rasa sebagai berikut : (a) pengambilan bonggol pisang dari pohon yang sudah dipotong, (b) pengupasan kemudian diambil bagian bonggol pisang yang berwarna putih, (c) setelah diambil bonggol pisang yang putih lalu dicuci sampai bersih, (d) pengirisan sesuai dengan selera yang kita inginkan, (e) perendaman dilakukan selama 1 hari dengan air yang telah dicampur dengan garam dan baking soda, (f) ditiriskan sampai kadar airnya turun, (g) pembuatan bumbu ditambah dengan bahan – bahan yang kita pergunakan, (h)  penggorengan bonggol pisang  setengah matang (penggorengan 1), (i) didiamkan selama 1 malam, (j) bonggol pisang siap digoreng yang kedua kalinya, (k) pengemasan keripik bonggol pisang, (l) pelabelan keripik bonggol pisang, (m) keripik bonggol pisang siap untuk dipasar.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami diberikan kesempatan, kesehatan dan keselamatan untuk menyelesaikan penyusunan proposal usaha dengan judul MENCIPTKAN PELUANG USAHA BARU KERIPIK BONGGOL PISANG ANEKA RASA MUHIPA . Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1.             Bapak Drs. Darnawi selaku Kepala SMK MUHAMMADIYAH 01 Pati yang telah memberikan segala fasilitas yang kami butuhkan.
2.             Ibu Titik Wahyuni Budi S, S.Pd. dan Ibu Sri Ningsih, S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dan arahan sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.
3.             Bapak, ibu guru SMK MUHAMMADIYAH 01 PATI beserta orang tua yang telah memberikan motivassi kepada kami.
4.             Teman – teman yang telah memberikan semangat kepada kami.
5.             Kritik dan saran dari para pembaca menjadi masukan dan penambah wawasan bagi kami.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlimpah atas budi baik Ibu serta teman-teman semua.
Mungkin proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang masih sangat terbatas.

Pati,    Juli 2012




Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan kehidupan yang semakin pesat serta diimbangi dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia. Perubahan gaya hidup tersebut tidak hanya dilihat dari sisi teknologi, tetapi juga termasuk selera dan minat masyarakat terhadap makanan tradisional dari negaranya sendiri. Makanan tradisional saat ini mulai tersaingi dengan makanan modern yang memberikan rasa yang berkelas dengan tampilan yang menarik, dua hal itulah yang membuat makanan tradisional kurang diminati masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengangkat minat masyarakat terhadap makanan tradisional perlu dilakukan inovasi terhadap makanan tradisional tersebut, agar perkembangan yang terjadi tidak ikut mematikan minat masyarakat terhadap makanan tradisional yang ada dan menuntut adanya  terobosan-terobosan baru yang berguna bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Bonggol pisang adalah bonggol yang berada di atas akar pisang yang berwarna putih oleh masyarakat zaman dahulu sebagai pengganti bahan makanan pokok. Oleh karena itu, agar masyarakat  zaman sekarang lebih familiar dengan bonggol pisang, maka kami mengolahnya menjadi makanan yang diminati oleh masyarakat yaitu keripik bonggol pisang aneka rasa. Pengenalan  keripik bonggol pisang dengan terobosan baru ini perlu dilakukan dan dapat dijadikan peluang usaha kedepannya.
Dari segi kandungan gizinya, bonggol pisang memiliki kandungan serat dan kalsium yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi sumber serat dan kalsium alternatif. Kandungan karbohidrat yang tinggi pun menjadi sebuah keunggulan bagi bonggol pisang karena dapat menjadi bahan pangan subtitusi beras, apalagi ditunjang dengan kandungan kalori yang besar sehingga dapat menjadi sumber energi para konsumennya.

Berikut merupakan tabel kandungan gizi yang terkandung dalam 100 gram bonggol pisang
No.
Kandungan gizi
Bonggol basah
Bonggol kering
1.
2.
3
4
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kalori ( kal )
Protein ( gram )
Karbohidrat ( gram )
Kalsium ( mg )
Fosfor ( mg )
Zat besi ( mg )
Vitamin B1 ( mg )
Vitamin C ( mg )
Air ( ml )
Bagian yang dapat dikonsumsi ( % )
43,00
0,36
11,60
15,00
60,00
0,50
0,01
12,00
86,00
100
425,00
3,45
66,20
60,00
150,00
2,00
0,04
4,00
20,00
100
Sumber : Morton JF 2004, dalam kumalasari 2005
Pemanfaatan bonggol pisang untuk dikonsumsi adalah dengan mengolahnya menjadi keripik dengan aneka rasa yaitu balado, bawang, dan daun jeruk. Proses pembuatannya relatif mudah dan tidak memerlukan bahan atau alat khusus. Keripik bonggol pisang juga memiliki keunggulan yang lain yaitu harganya terjangkau oleh masyarakat dan aman dikonsumsi.
Kota Pati salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki potensi besar terhadap tanaman pisang. Akan tetapi, pemanfaatannya masih belum optimal. Maka dari itu, kami berusaha membuat keripik bonggol pisang berbagai  rasa karena di pasaran masih belum ada. Aneka rasa keripik bonggol pisang menambah minat konsumen, hal ini merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi kami.
B. Perumusan masalah
Peluang usaha makanan  keripik bonggol pisang dengan inovasi ini dapat meningkatkan minat  masyarakat terhadap makanan tersebut. Permasalahan yang ingin kami pecahkan adalah :
1.      Bagaimana proses pembuatan keripik bonggol pisang dengan inovasi baru?
2.      Bagaimana strategi pemasaran yang kami lakukan?
3.      Bagaimana kelayakan financial dari usaha keripik bonggol pisang?
4.      Bagaimana pengembangan usaha keripik bonggol pisang?
C. Tujuan Program
Tujuan dari menciptakan inovasi  yang berasal dari bonggol pisang berupa keripik bonggol pisang yaitu :

1.        Memberikan informasi kepada konsumen mengenai manfaat bonggol pisang  sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
2.        Menghasilkan keripik bonggol pisang dengan cita rasa menarik
3.        Mendesain keripik bonggol pisang berdasarkan desain produk yang kami pilih dan sesuai minat konsumen.
4.        Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap makanan ringan yang alami dan  bergizi.
5.         Memperoleh laba dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, khususnya untuk diri sendiri/keluaraga dan masyarakat sekitar tempat pembuatan produk kami.

D.  Kegunaan Program
1.             Untuk diri sendiri
Program ini akan melatih dan meningkatkan keterampilan, kemampuan kami dalam berwirausaha untuk mendapat keuntungan. meningkatkan peran dan kepedulian kami  terhadap bonggol pisang yang belum  banyak diamanfaatkan (merupakan bahan baku yang murah )  untuk diolah sehingga memiliki nilai jual.

2. Untuk Masyarakat ( konsumen )
a)         Meningkatkan kreativitas berwirausaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian.
b)         Dapat mengurangi tingkat pengangguran.
c)         Menciptakan peluang usaha baru dengan mengolah bonggol pisang menjadi keripik
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Jawa Tengah  salah satunya adalah kota Pati memiliki potensi besar berupa tanaman pisang. Bagian bonggol pisang  ini belum  begitu dikenal manfaatnya. Kami berinovasi membuat keripik bonggol pisang dengan bervariasi rasa dan ukuran. Respon dari mayarakatpun terbilang lumayan karena sangat diminati oleh masyarakat. Selain rasanya enak,bergizi, harganya yang relatif murah, sehingga mudah terjangkau oleh golongan ekonomi menengah keatas dan kebawah.
Melihat minat masyarakat tersebut kami mengembangkan keripik bongol pisang yang semula bercita rasa  bawang saja, kemudian berkembang menjadi tiga macam rasa yaitu : rasa bawang, rasa balado, rasa daun jeruk. Pembuatan keripik bonggol pisang terbilang cukup sederhana hanya saja perlu dilakukan inovasi terhadap rasa, bentuk, kemasan untuk dapat memenuhi kepuasan konsumen. Mengenai harga keripik bonggol pisang ada tiga versi yaitu : berat 50 gram dengan harga Rp. 2.500,00 versi yang kedua dengan berat 100 gram harga Rp.4.000,00 ukuran 150 gram kemasan toples Rp. 9.000,00. Untuk membedakan agar konsumen tidak salah untuk menentukan pilihannya maka kami membedakn dengan warna kemasan yang berbeda :
1.             Warna kuning untuk keripik bonggol pisang dengan rasa bawang.
2.             Warna merah untuk keripik bonggol pisang dengan rasa balado.
3.             Warna hijau untuk keripik bongo pisang dengan rasa daun jeruk.


BAB III
PROSES PRODUKSI

A. Persiapan Bahan
1.   Bahan pokok yaitu bonggol pisang .yang  dapat digunakan di rantaranya : bonggol pisang raja, pisang kapok, pisang klutuk.
2.   Bahan pembantu : tepung beras, tepung kanji, perenyah kue ( baking powder ), santan, telur, minyak goreng dan aneka bumbu.

B. Persiapan bahan pembantu pembuatan keripik bonggol pisang diantara :
No.
Nama Bahan
Ukuran
1.
Bahan utama

Bonggol Pisang
8 kg
2.
Bahan pembantu




Tepung Beras
Tepung Kanji
Perenyah Kue ( baking powder )
Baking soda
Santan ( 1 butir kelapa )
Telur
Minyak goring
1 ½ kg
1 ½  kg
4 ons
4 ons
800 ml
½  kg
4 lt
3.
Aneka  Bumbu
Bawang putih
Kemiri
Ketumbar
Kencur
Kunyit
Garam + gula
1 kg
1 ons
-
-
-
-
4.
Perasa

Bawang putih
Cabai
Daun jeruk
Jeruk sambal
-
2 ons
-
-



C. Proses Pembuatan
a)   Pengambilan bonggol pisang dari pohon yang sudah dipotong.
b)    Pengupasan kemudian diambil bagian bonggol pisang yang berwarna putih.
c)    Setelah diambil bonggol pisang yang putih lalu dicuci sampai bersih.
d)  Pengirisan sesuai dengan selera yang kita inginkan.
e)   Perendaman dilakukan selama 1 hari dengan air yang telah dicampur  garam dan baking soda.
f)    Ditiriskan sampai kadar airnya turun.
g)   Pembuatan bumbu ditambah dengan bahan – bahan yang kita pergunakan.
h)   Bonggol pisang siap untuk digoreng setengah matang.
i)     Didiamkan selama 1 malam.
j)     Bonggol pisang siap digoreng yang kedua kalinya.
k)    Pengemasan keripik bonggol pisang menjadi dua versi.
l)      Pelabelan keripik bonggol pisang.
m)  Keripik bonggol pisang siap untuk dipasarkan.

BAB IV
ANALISIS FINANSIAL

A.           Biaya Produksi
1.   Bahan
No.
Nama Bahan
Ukuran
Harga ( Rp )
1.
Bahan utama
Bonggol Pisang
8  kg
8.000
2.
Bahan pembantu




Tepung Beras
Tepung Kanji
Perenyah Kue ( baking powder )
Baking soda
Santan  ( 2 butir kelapa )
Telur
Minyak goreng
1 ½ kg 
1 ½ kg
4 ons
4 ons
800 ml
½  kg
4 lt
13.000
10.600
4.800
4.800
10.000
7.600
48.000
3.
Aneka  Bumbu
Bawang putih
Kemiri
Ketumbar
Kencur
Kunyit
Garam + gula
1  kg
1 ons
-
-
-
-
17.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
4.
Perasa

Bawang putih
Cabai
Daun jeruk
Jeruk sambal
-
2 ons
-
-
2.000
2.400
4.000
2.000
J U M L A H
149.200




2.    Biaya peralatan dan perlengkapan
a.             Gas                          Rp. 13.500,00
b.             Plastik kemasan      Rp.   3.500,00
c.             Label                                   Rp.   2.000,00
                   Jumlah                                                                                        Rp. 19.000,00
3.    Biaya lain – lain
a.    Biaya tenaga kerja       Rp. 90.000,00
b.    Biaya pemasaran         Rp. 20.000,00
c.    Biaya trasportasi          Rp. 20.000,00

Jumlah                                                                                        Rp. 130.000,00
TOTAL BIAYA                                                                         Rp. 298.200,00
( Keripik Bonggol Pisang 8  kg )

B.           Analisis Laba/Rugi
Biaya produksi 8 kg keripik bonggol pisang : Rp. 298.200,00
Laba yang diharapkan  20 %                           : Rp    59.640,00
Harga jual                                                        : Rp. 357.840,00

Penjualan :
Ø  Kemasan 50 gr ( 4 kg = 80 bungkus )
Biaya produksi = ¼ kg x  Rp 298.200,00 : 20     = Rp  1.900,00
Laba 20%                                                             =  Rp.   760,00
Harga jual                                                                        = Rp. 2.280,00
pembulatan                                                          = Rp. 2.500,00
§  Penjualan : 80 x Rp 2.500,00                   = Rp 200.000,00
Ø  Kemasan 100 gr ( 4 kg = 20 bungkus )
Biaya produksi = ½ x  Rp 298.200,00 : 40          = Rp  3800,00
Laba 20%                                                             =  Rp.   760,00
Harga jual                                                                        = Rp. 4.560,00
Pembulatan                                                          = Rp. 4.500,00
Ø  Penjualan : 20 x Rp 4.500,00                                           = Rp 90.000,00
 Kemasan 150 gr ( 2kg = 13 bungkus )
Biaya produksi = ¼  x  Rp 298.200,00 : 13         = Rp  5.800,00
Toples                                                                  = Rp. 1.700,00
                                                                             =Rp.  7.500,00
Laba 20%                                                             = Rp  1.500,00
Harga jual                                                                        = Rp. 9.000,00
Pembulatan                                                          = Rp. 9.000,00
§  Penjualan : 13 x Rp Rp.9000,00              = Rp 117.000,00



§  TOTAL PENJUALAN                           = Rp 380.000,00
§  BIAYA PRODUKSI                              = Rp 298.200,00
§  LABA /  produksi                                    = Rp   81.800,00
Produksi 1x adalah 3 hari, jadi dalam 1 bulan bisa 10x produksi.
Keuntungan 1 bulan : 10 x Rp. 81.800,00 = Rp. 818.000,00.

BAB V
PENGEMBANGAN PRODUKSI

1. Meningkatkan kapasitas produksi. Jika permintaan konsumen meningkat, kita bisa menambah jumlah produksi yang tentunya meningkatkan penjualan dan keuntungan.
2. Diversifikasi ialah penganeka ragaman produk. Yaitu dengan membuat makanan yang lain dari bahan baku yang sama. Dalam usaha kami ini kami ingin membuat bonggol pisang menjadi kerupuk. Keinginan mengadakan perluasan usaha menjadi pendorong utama. Kegiatan menjadi serba besar, kemungkinan mendapatkan keuntungan juga akan lebih besar, karena diproduksikan sejumlah besar barang yang dibutuhkan konsumen atau paling tidak pendapatan stabil, Sebab kerugian menjual barang yang satu dapat ditutup dengan keuntungan menjual barang yang lain.
3. Integrasi vertikal adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi suatu perusahaan yang aktivitasnya berhubungan secara vertikal. Hubungan vertikal meliputi pengadaan bahan baku dan sumber daya lain, proses produksi, hingga pemasaran ke konsumen pengguna barang atau jasa.
Dalam usaha kami ini kami ingin memperluas usaha dengan membuat makanan dari pisang dengan membeli bahan baku dari petani pisang secara langsung sehingga  kita bisa mengambil bonggolnya juga. Jadi kita usaha kita terjamin bahan bakunya dan tanpa mengeluarkan tambahan biaya.
4.    Memperluas daerah produksi dan pemasaran. Yaitu dengan membuka cabang atau mengembangkan ke daerah yang lain. Sehingga usaha kita semakin besar dan berkembang. Keuntungan juga akan bertambah.


BAB VI
METODE PEMASARAN
A.    Promosi
Sebagai langkah awal dari sebuah produk baru kami melakukan pembagian gratis produk keripik bonggol pisang berbagai rasa kepada para pelajar, guru dan masyarakat, dengan harapan mereka tertarik pada produk kami yaitu keripik bonggol pisang berbagai  rasa.
Selanjutnya produk ini kami beri nama “ Keripik Bonggol Pisang Muhipa “, dengan  dua variasi ukuran kemasan yaitu ukuran 50 gram dan  100 gram dan 150 gram..
B. Srategi Pemasaran
Dalam memasarkan keripik bonggol pisang ada beberapa macam alternative yang bisa digunakan dalam meperkenalkan produk yaitu  secara langsung kepada masyarakat dengan cara door to door, dan secara tidak langsung/konsinyasi.

BAB VII
KENDALA DAN SOLUSI

A.    Kendala
Masalah dalam proses pemasaran produk pada awalnya kami merasa kesulitan karena masyarakat merasa belum familiar dengan produk keripik bonggol pisang berbagai rasa  tetapi setelah melakukan promosi dan pemberian sampel produk untuk di cicipi, peluang pasar semakin terbuka dan konsumen merasa senang dan ingin menikmati keripik bonggol pisang aneka rasa dan menjadikan makanan ringan yang diminati.
Banyaknya tanaman pisang di daerah Pati terutama di daerah pegunungan  merupakan salah satu potensi dalam pengembangan keripik bonggol pisang aneka rasa, selain itu keripik bonggol pisang aneka rasa ini masih belum ada di pasaran menyebabkan potensi usaha pembuatan keripik bonggol pisang aneka rasa ini sangat menjanjikan, selain itu cara pembuatan yang mudah dan sederhana menjadikan usaha keripik bonggol pisang aneka rasa ini di masa mendatang akan sangat di minati oleh masyarakat luas.
Produk keripik bonggol pisang aneka rasa ini jika telah di kelola dengan baik dan profesional mempunyai potensi tidak hanya di kembangkan di kota Pati  saja namun juga bisa di kembangkan di daerah lain yang mempunyai pohon pisang yang sangat banyak, selain itu produk ini di harapkan mampu di pasarkan di pasar modern dan memasuki toko-toko ,bahkan dapat dipasarkan ditoko besar ( Swalayan ) dan tidak menutup kemungkinan untuk dipasarkan ke luar wilayah jika bahan baku tersedia dengan cukup serta mempuyai tenaga ahli terampil, profesional dan tangguh.

B.     Solusi
Solusi yang paling tepat untuk mengatasi  berbagai permasalahan dalam pembuatan keripik bonggol pisang  aneka rasa adalah dalam pemilihan bonggol pisang kita memilih pohon pisang yang sudah tua hal ini di karenakan kadar airnya lebih sedikit di bandingkan dengan pohon pisang yang masih muda sehingga memudahkan dalam pengorengan bonggol pisang, pelaksanaan pemasaran produk harus di lakukan lebih gencar dengan berbagai media promosi agar masyarakat tahu bahwa ada sebuah produk keripik bonggol pisang aneka rasa yang dapat di jadikan alternatif usaha baru dari hasil tanaman pohon pisang .
 Strategi lain yang kami gunakan dalam pengembangan keripik bonggol pisang aneka rasa ini adalah menggunakan direct marketing  dan indirect serta melakukan analisis SWOT terhadap produk keripik bonggol pisang aneka rasa sehingga kita bisa lebih memahami keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam pengembangan keripik bonggol pisang aneka rasa.
Usaha pengembangan produk keripik bonggol pisang aneka rasa akan bisa berkembang dengan lebih baik. Hal ini karena potensinya sangat besar karena sebagian besar masyarakat yang ada di Indonesia dan mempunyai pekarangan luas pasti terdapat tanaman pisang, antarapemilik pohon pisang, pengusaha, pemerintah dan wirausaha sebagai pengembang dalam pengolahan keripik bonggol pisang aneka rasa.Pengembangan produk bisa lebih cepat maju jika disosialisasi kepada masyarakat yang mempuyai tanaman pisang, serta  memanfaatkan jaringan pemasaran yang telah di miliki pengusaha dan adanya dukungan pemerintah.














BAB VIII
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil pembuatan keripik bonggol pisang sebagai sumber pangan alternative yang dapat meningkatkan pengetahuan ketrampilan dan kesadaran masyarakat kota Pati. Potensi yang terdapat dalam tanaman pisang yang keberadaan bonggol pisang yang seringkali tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang begitu saja oleh masyarakat kota Pati, saat ini telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang diolah menjadi berbagai hidangan yang mengandung karbohidrat dan serat yang cukup tinggi serta bisa memperlancar pencernaan bagi manusia. Bonggol pisang tidak lagi menjadi bahan pangan yang memiliki nilai ekonomis dan dapat diterima oleh masyarakat kota Pati. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya melalui bisnis peluang usaha keripik bonggol pisang.
B. Saran
Harapan kami menciptakan peluang usaha keripik bonggol pisang bisa membangkitkan wirausaha yang belum mengenal manfaat bonggol untuk diolah menjadi suatu bahan pangan yang dapat dikonsumsi masyarakat sehari- hari yaitu keripik bonggol pisang aneka rasa.






DAFTAR PUSTAKA

Mbida VM, Van Neer, Doutrelepont H, VrydaghMbida VM, Van Neer W, Doutrelepont H, Vrydaghs L.
(2000). Bukti untuk budidaya pisang dan perternakan selama millennium pertama SM di hutan Kamerun Selatan. Jurnal arkeologis L. (2000).
Minard, Anne ( March 11, 2011). Apakah itu pohon pisang di Air Anda.
Morton JF 2004, dalam Kumalasari 2005
Nasional Diperoleh 2011/03/05. Sundaram S, Anjum S, P Dwivedi, rai GK, Aktivitas antioksidan dan efek pelindungan dari kulit pisang terhadp hemolisis eritrosit manusia oksidaf pda berbagai tahap pematangan. Appl Biochem Biotechnol. 2011 Agustus; 164 (7) :1192-206
Penyimpanan pisang Diadakan di Tas Polyethylene dengan Ethylene penyerap.Tropical Agriculture
Scott, KJ dan Gandanegara, S (1974). Pengaruh Temperatur terhadap Kehidupan





1 komentar: