PROPOSAL
MENCIPTAKAN
PELUANG USAHA BARU
KERIPIK BONGGOL PISANG ANEKA RASA
“MUHIPA”
Diajukan dalam rangka Olimpiade Ahmad Dahlan (Olimpicad) II
Tingkat Nasional
Oleh :
1.
Agus
Purrnomo
2.
Nunung
Indah Suryani
3.
Kurnia
Mulatsih Sartika
MUHAMMADIYAH
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SMK
MUHAMMADIYAH 01 PATI
Jalan
Raya Pati-Tayu km. 3,5 Pati Telp. (0295) 384818
TAHUN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Proposal:
Usaha Keripik Bonggol Pisang Aneka Rasa
“MUHIPA”
Pati,
9
Juli
2012
Kepala
Sekolah TIM SMK MUH 01 PATI
Drs. Darnawi MUHIPA
NBM.803687
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
ABTRAK………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….
B. Perumusan Masalah……………………………………………………
C. Tujuan Program………………………………………………………..
D. Kegunaan Program…………………………………………………….
BAB II GAMBARAN RENCANA USAHA……………………………………
BAB III PROSES PRODUKSI…..……………………………………………….
A. Persiapan Bahan………………………………………………………..
B. Ukuran Bahan…...……………………………………………………..
C. Proses Pembuatan……………………………………………………...
BAB IV ANALISIS FINANSIAL………………………………………………
A. Biaya Produksi ……………………………………………………….
B. Analisis Laba/Rugi …………………………………………………….
BAB V PENGEMBANGAN PRODUKSI………………………………………
BAB VI METODE PEMASARAN………..……………………………………..
A. Promosi………………………………………………………………...
B. Strategi Pemasaran…………………………………………………….
BAB VII KENDALA DAN SOLUSI……………………………………………
A. Kendala ……………………………………………………………….
B. Solusi ………………………………………………………………….
BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN………………………………………….
A.Simpulan………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
LAMPIRAN………………………………………………………………………..
|
i
ii
iii
iv
v
1
1
2
3
3
4
5
5
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
12
12
14
14
14
15
17
|
ABSTRAK
Selama ini
masyarakat Indonesia masih belum mengoptimal potensi yang terdapat pada tanaman
pisang karena penggunaannya hanya sebatas buah, daun, pelepah, dan jantungnya saja. Bonggol pisang
merupakan salah satu bagian yang paling jarang
dimanfaatkan untuk konsumsi.
Sebagian besar masyarakat Indonesia belum banyak yang memanfaatkan bonggol
pisang sebagai makanan ringan sehari - hari. Padahal bonggol
pisang memiliki kandungan gizi dan serat yang cukup tinggi. Salah satu
pemanfaatan bonggol pisang adalah pembuatan keripik dengan aneka rasa yaitu
rasa bawang, balado,
daun jeruk. Dan dari pemanfaatan bonggol pisang yang belum banyak diolah
menjadi olahan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat dapat memacu kreativitas
kami menjadikan suatu makanan ringan yang dapat di konsumsi siapa saja . Jadi
dari usaha keripik bonggol pisang ini mempunyai tujuan tertentu yaitu sebagai
dasar peluang untuk menciptakan usaha baru dan membangkitkan semangat wirausaha
untuk memanfaatkan barang yang belum
banyak dipergunakan oleh masyarakat untuk kita ciptakan demi mengembangkan
peluang baru yang inovatif, kreatif, dan fleksibel. Langkah – langkah pembuatan
keripik bonggol pisang aneka rasa sebagai berikut : (a) pengambilan bonggol
pisang dari pohon yang sudah dipotong, (b) pengupasan kemudian diambil bagian
bonggol pisang yang berwarna putih, (c) setelah diambil bonggol pisang yang
putih lalu dicuci sampai bersih, (d) pengirisan sesuai dengan selera yang kita
inginkan, (e)
perendaman dilakukan selama 1 hari dengan air yang telah dicampur dengan garam
dan baking soda, (f) ditiriskan sampai kadar airnya turun, (g) pembuatan bumbu ditambah dengan bahan – bahan yang
kita pergunakan, (h) penggorengan
bonggol pisang setengah matang (penggorengan
1), (i) didiamkan selama 1 malam, (j) bonggol pisang siap digoreng yang kedua kalinya, (k) pengemasan keripik bonggol pisang, (l) pelabelan keripik bonggol pisang, (m) keripik bonggol pisang siap untuk dipasar.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami diberikan kesempatan, kesehatan dan keselamatan untuk
menyelesaikan penyusunan proposal usaha dengan judul MENCIPTKAN PELUANG USAHA
BARU KERIPIK BONGGOL PISANG ANEKA
RASA
“
MUHIPA”
. Pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat :
1.
Bapak
Drs. Darnawi selaku Kepala SMK MUHAMMADIYAH 01 Pati yang telah memberikan
segala fasilitas yang kami butuhkan.
2.
Ibu
Titik Wahyuni Budi S, S.Pd. dan Ibu Sri Ningsih, S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, dan arahan sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.
3.
Bapak,
ibu guru SMK MUHAMMADIYAH 01 PATI beserta orang tua yang telah memberikan
motivassi kepada kami.
4.
Teman
– teman yang telah memberikan semangat kepada kami.
5.
Kritik
dan saran dari para pembaca menjadi masukan dan penambah wawasan bagi kami.
Semoga
Allah SWT memberikan pahala yang berlimpah atas budi baik Ibu serta teman-teman
semua.
Mungkin
proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman yang masih sangat terbatas.
Pati, Juli 2012
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan kehidupan
yang semakin pesat serta diimbangi dengan pertumbuhan penduduk yang semakin
tahun semakin meningkat mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia. Perubahan
gaya hidup tersebut tidak hanya dilihat dari sisi teknologi, tetapi juga
termasuk selera dan minat masyarakat terhadap makanan tradisional dari
negaranya sendiri. Makanan tradisional saat ini mulai tersaingi dengan makanan
modern yang memberikan rasa yang berkelas dengan tampilan yang menarik, dua hal
itulah yang membuat makanan tradisional kurang diminati masyarakat. Oleh karena itu, untuk
mengangkat minat masyarakat terhadap makanan tradisional perlu dilakukan
inovasi terhadap makanan tradisional tersebut, agar perkembangan yang terjadi
tidak ikut mematikan minat masyarakat terhadap makanan tradisional yang ada dan
menuntut adanya terobosan-terobosan baru
yang berguna bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Bonggol pisang adalah bonggol
yang berada di atas akar pisang yang berwarna putih oleh masyarakat zaman
dahulu sebagai pengganti bahan makanan pokok. Oleh karena itu, agar
masyarakat zaman sekarang lebih familiar
dengan bonggol pisang, maka kami mengolahnya menjadi makanan yang diminati oleh
masyarakat yaitu keripik bonggol pisang aneka rasa. Pengenalan keripik bonggol pisang dengan terobosan baru
ini perlu dilakukan dan dapat dijadikan peluang usaha kedepannya.
Dari segi kandungan
gizinya, bonggol pisang memiliki kandungan serat dan kalsium yang cukup tinggi,
sehingga dapat menjadi sumber serat dan kalsium alternatif. Kandungan
karbohidrat yang tinggi pun menjadi sebuah keunggulan bagi bonggol pisang
karena dapat menjadi bahan pangan subtitusi beras, apalagi ditunjang dengan
kandungan kalori yang besar sehingga dapat menjadi sumber energi para
konsumennya.
Berikut merupakan tabel kandungan gizi
yang terkandung dalam 100 gram bonggol pisang
No.
|
Kandungan gizi
|
Bonggol basah
|
Bonggol kering
|
1.
2.
3
4
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
Kalori ( kal )
Protein ( gram )
Karbohidrat ( gram )
Kalsium ( mg )
Fosfor ( mg )
Zat besi ( mg )
Vitamin B1 ( mg )
Vitamin C ( mg )
Air ( ml )
Bagian yang dapat dikonsumsi ( % )
|
43,00
0,36
11,60
15,00
60,00
0,50
0,01
12,00
86,00
100
|
425,00
3,45
66,20
60,00
150,00
2,00
0,04
4,00
20,00
100
|
Sumber
: Morton JF 2004,
dalam kumalasari 2005
Pemanfaatan bonggol pisang untuk
dikonsumsi adalah dengan mengolahnya menjadi keripik dengan aneka rasa yaitu balado, bawang, dan
daun jeruk. Proses pembuatannya relatif
mudah dan tidak memerlukan bahan atau alat khusus. Keripik bonggol pisang juga
memiliki keunggulan yang lain
yaitu harganya
terjangkau oleh masyarakat dan aman dikonsumsi.
Kota Pati salah satu
kota di Jawa Tengah yang memiliki potensi besar terhadap tanaman pisang. Akan
tetapi, pemanfaatannya masih belum optimal. Maka dari itu, kami berusaha
membuat keripik bonggol pisang berbagai rasa karena di pasaran masih belum ada. Aneka rasa keripik bonggol pisang
menambah minat konsumen,
hal ini merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi kami.
B. Perumusan masalah
Peluang usaha makanan keripik
bonggol pisang dengan inovasi ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap makanan tersebut.
Permasalahan yang ingin kami pecahkan adalah :
1.
Bagaimana
proses pembuatan keripik bonggol pisang dengan inovasi baru?
2.
Bagaimana
strategi pemasaran yang kami lakukan?
3.
Bagaimana
kelayakan financial dari usaha keripik bonggol pisang?
4.
Bagaimana
pengembangan usaha keripik bonggol pisang?
C. Tujuan Program
Tujuan dari menciptakan inovasi yang
berasal dari bonggol pisang berupa keripik bonggol pisang yaitu :
1.
Memberikan
informasi kepada konsumen mengenai manfaat bonggol pisang sehingga memiliki nilai jual yang lebih
tinggi.
2.
Menghasilkan
keripik bonggol pisang dengan cita rasa menarik
3.
Mendesain
keripik bonggol pisang berdasarkan desain produk yang kami pilih dan sesuai
minat konsumen.
4.
Memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap makanan ringan yang alami dan bergizi.
5.
Memperoleh laba dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan, khususnya untuk diri sendiri/keluaraga dan masyarakat sekitar
tempat pembuatan produk kami.
D. Kegunaan
Program
1.
Untuk
diri sendiri
Program ini akan melatih dan meningkatkan keterampilan,
kemampuan kami dalam berwirausaha untuk mendapat keuntungan. meningkatkan peran
dan kepedulian kami terhadap bonggol pisang
yang belum banyak diamanfaatkan
(merupakan bahan baku yang murah ) untuk
diolah sehingga memiliki nilai jual.
2. Untuk Masyarakat ( konsumen )
a)
Meningkatkan
kreativitas berwirausaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian.
b)
Dapat
mengurangi tingkat pengangguran.
c)
Menciptakan
peluang usaha baru dengan mengolah bonggol pisang menjadi keripik
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Jawa Tengah salah
satunya adalah kota Pati memiliki potensi besar berupa tanaman pisang. Bagian
bonggol pisang ini belum begitu dikenal manfaatnya. Kami berinovasi
membuat keripik bonggol pisang dengan bervariasi rasa dan ukuran. Respon dari
mayarakatpun terbilang lumayan karena sangat diminati oleh masyarakat. Selain rasanya
enak,bergizi, harganya yang relatif murah, sehingga mudah terjangkau oleh
golongan ekonomi menengah keatas dan kebawah.
Melihat minat masyarakat tersebut kami mengembangkan
keripik bongol pisang yang semula bercita rasa
bawang saja, kemudian berkembang menjadi tiga macam rasa yaitu : rasa
bawang, rasa balado, rasa daun jeruk. Pembuatan keripik bonggol pisang
terbilang cukup sederhana hanya saja perlu dilakukan inovasi terhadap rasa,
bentuk, kemasan untuk dapat memenuhi kepuasan konsumen. Mengenai harga keripik
bonggol pisang ada tiga versi yaitu : berat 50 gram dengan harga Rp. 2.500,00
versi yang kedua dengan berat 100 gram harga Rp.4.000,00 ukuran 150 gram
kemasan toples Rp. 9.000,00. Untuk membedakan agar konsumen tidak salah untuk
menentukan pilihannya maka kami membedakn dengan warna kemasan yang berbeda :
1.
Warna
kuning untuk keripik bonggol pisang dengan rasa bawang.
2.
Warna
merah untuk keripik bonggol pisang dengan rasa balado.
3.
Warna
hijau untuk keripik bongo pisang dengan rasa daun jeruk.
BAB III
PROSES PRODUKSI
A. Persiapan Bahan
1.
Bahan
pokok yaitu bonggol pisang .yang dapat
digunakan di rantaranya : bonggol pisang raja, pisang kapok, pisang klutuk.
2.
Bahan
pembantu : tepung beras, tepung kanji, perenyah kue ( baking powder ), santan,
telur, minyak goreng dan aneka bumbu.
B. Persiapan bahan pembantu pembuatan keripik bonggol
pisang diantara :
No.
|
Nama Bahan
|
Ukuran
|
|
1.
|
Bahan utama
|
Bonggol Pisang
|
8 kg
|
2.
|
Bahan pembantu
|
Tepung Beras
Tepung Kanji
Perenyah Kue ( baking powder )
Baking soda
Santan ( 1 butir kelapa )
Telur
Minyak goring
|
1 ½ kg
1 ½ kg
4 ons
4 ons
800 ml
½ kg
4 lt
|
3.
|
Aneka Bumbu
|
Bawang putih
Kemiri
Ketumbar
Kencur
Kunyit
Garam + gula
|
1 kg
1 ons
-
-
-
-
|
4.
|
Perasa
|
Bawang putih
Cabai
Daun jeruk
Jeruk sambal
|
-
2 ons
-
-
|
C. Proses Pembuatan
a)
Pengambilan
bonggol pisang dari pohon yang sudah dipotong.
b)
Pengupasan kemudian diambil bagian bonggol
pisang yang berwarna putih.
c)
Setelah diambil bonggol pisang yang putih lalu
dicuci sampai bersih.
d) Pengirisan sesuai dengan selera yang kita inginkan.
e)
Perendaman
dilakukan selama 1 hari dengan air yang telah dicampur garam dan baking soda.
f)
Ditiriskan
sampai kadar airnya turun.
g)
Pembuatan
bumbu ditambah dengan bahan – bahan yang kita pergunakan.
h)
Bonggol
pisang siap untuk digoreng setengah matang.
i)
Didiamkan
selama 1 malam.
j)
Bonggol
pisang siap digoreng yang kedua kalinya.
k)
Pengemasan keripik bonggol pisang menjadi dua
versi.
l)
Pelabelan keripik bonggol pisang.
m) Keripik bonggol
pisang siap untuk dipasarkan.
BAB IV
ANALISIS
FINANSIAL
A.
Biaya
Produksi
1.
Bahan
No.
|
Nama Bahan
|
Ukuran
|
Harga ( Rp )
|
|
1.
|
Bahan utama
|
Bonggol Pisang
|
8 kg
|
8.000
|
2.
|
Bahan pembantu
|
Tepung Beras
Tepung Kanji
Perenyah Kue ( baking powder )
Baking soda
Santan ( 2 butir kelapa )
Telur
Minyak goreng
|
1 ½ kg
1 ½ kg
4 ons
4 ons
800 ml
½ kg
4 lt
|
13.000
10.600
4.800
4.800
10.000
7.600
48.000
|
3.
|
Aneka Bumbu
|
Bawang putih
Kemiri
Ketumbar
Kencur
Kunyit
Garam + gula
|
1 kg
1 ons
-
-
-
-
|
17.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
|
4.
|
Perasa
|
Bawang putih
Cabai
Daun jeruk
Jeruk sambal
|
-
2 ons
-
-
|
2.000
2.400
4.000
2.000
|
J U M L A H
|
149.200
|
2.
Biaya
peralatan dan perlengkapan
a.
Gas Rp. 13.500,00
b.
Plastik
kemasan Rp. 3.500,00
c.
Label
Rp. 2.000,00
Jumlah Rp.
19.000,00
3.
Biaya
lain – lain
a.
Biaya
tenaga kerja Rp. 90.000,00
b.
Biaya
pemasaran Rp. 20.000,00
c.
Biaya
trasportasi Rp. 20.000,00
Jumlah Rp.
130.000,00
TOTAL BIAYA Rp. 298.200,00
( Keripik Bonggol Pisang 8 kg )
B.
Analisis
Laba/Rugi
Biaya
produksi 8 kg keripik bonggol pisang : Rp. 298.200,00
Laba yang
diharapkan 20 % : Rp
59.640,00
Harga jual :
Rp. 357.840,00
Penjualan :
Ø
Kemasan
50 gr ( 4 kg = 80 bungkus )
Biaya produksi = ¼ kg x Rp 298.200,00 : 20 = Rp 1.900,00
Laba 20% = Rp.
760,00
Harga jual =
Rp. 2.280,00
pembulatan =
Rp. 2.500,00
§ Penjualan : 80 x Rp 2.500,00 = Rp 200.000,00
Ø
Kemasan
100 gr ( 4 kg = 20 bungkus )
Biaya produksi = ½ x
Rp 298.200,00 : 40 =
Rp 3800,00
Laba 20% = Rp.
760,00
Harga jual =
Rp. 4.560,00
Pembulatan =
Rp. 4.500,00
Ø
Penjualan
: 20 x Rp 4.500,00 =
Rp 90.000,00
Kemasan 150 gr
( 2kg = 13 bungkus )
Biaya produksi = ¼
x Rp 298.200,00 : 13 = Rp
5.800,00
Toples =
Rp. 1.700,00
=Rp. 7.500,00
Laba 20% =
Rp 1.500,00
Harga jual =
Rp. 9.000,00
Pembulatan =
Rp. 9.000,00
§
Penjualan
: 13 x Rp Rp.9000,00 = Rp 117.000,00
§
TOTAL
PENJUALAN = Rp
380.000,00
§
BIAYA
PRODUKSI = Rp 298.200,00
§ LABA / produksi = Rp 81.800,00
Produksi 1x adalah 3 hari, jadi dalam 1 bulan bisa 10x
produksi.
Keuntungan 1 bulan : 10 x Rp. 81.800,00 = Rp.
818.000,00.
BAB V
PENGEMBANGAN
PRODUKSI
1. Meningkatkan kapasitas produksi. Jika permintaan
konsumen meningkat, kita bisa menambah jumlah produksi yang tentunya
meningkatkan penjualan dan keuntungan.
2. Diversifikasi ialah penganeka
ragaman produk. Yaitu dengan membuat makanan yang lain dari bahan baku yang
sama. Dalam usaha kami ini kami ingin membuat bonggol pisang menjadi kerupuk.
Keinginan mengadakan perluasan usaha menjadi pendorong utama. Kegiatan menjadi
serba besar, kemungkinan mendapatkan keuntungan juga akan lebih besar, karena
diproduksikan sejumlah besar barang yang dibutuhkan konsumen atau paling tidak
pendapatan stabil, Sebab kerugian menjual barang yang satu dapat ditutup dengan
keuntungan menjual barang yang lain.
3.
Integrasi
vertikal adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi suatu perusahaan
yang aktivitasnya berhubungan secara vertikal. Hubungan vertikal meliputi
pengadaan bahan baku dan sumber daya lain, proses produksi, hingga pemasaran ke
konsumen pengguna barang atau jasa.
Dalam
usaha kami ini kami ingin memperluas usaha dengan membuat makanan dari pisang
dengan membeli bahan baku dari petani pisang secara langsung sehingga kita bisa mengambil bonggolnya juga. Jadi
kita usaha kita terjamin bahan bakunya dan tanpa mengeluarkan tambahan biaya.
4. Memperluas
daerah produksi dan pemasaran. Yaitu dengan membuka cabang atau mengembangkan
ke daerah yang lain. Sehingga usaha kita semakin besar dan berkembang.
Keuntungan juga akan bertambah.
BAB VI
METODE
PEMASARAN
A.
Promosi
Sebagai langkah awal dari sebuah produk baru kami
melakukan pembagian gratis produk keripik bonggol pisang berbagai rasa kepada
para pelajar, guru dan masyarakat, dengan harapan mereka tertarik pada produk
kami yaitu keripik bonggol pisang berbagai rasa.
Selanjutnya produk ini kami beri nama “ Keripik
Bonggol Pisang Muhipa “, dengan dua variasi ukuran kemasan yaitu ukuran 50 gram
dan 100 gram dan 150 gram..
B.
Srategi Pemasaran
Dalam memasarkan keripik bonggol pisang ada beberapa
macam alternative yang bisa digunakan dalam meperkenalkan produk yaitu secara langsung kepada masyarakat dengan cara
door to door, dan secara tidak langsung/konsinyasi.
BAB VII
KENDALA DAN SOLUSI
A. Kendala
Masalah dalam
proses pemasaran produk pada awalnya kami merasa kesulitan karena masyarakat
merasa belum familiar dengan produk keripik bonggol pisang berbagai
rasa tetapi setelah melakukan promosi
dan pemberian sampel produk untuk di cicipi, peluang pasar semakin terbuka dan
konsumen merasa senang dan ingin menikmati keripik bonggol pisang aneka rasa dan menjadikan makanan ringan
yang diminati.
Banyaknya
tanaman pisang di daerah Pati terutama di daerah pegunungan merupakan salah satu potensi dalam
pengembangan keripik bonggol pisang aneka rasa, selain itu
keripik bonggol pisang aneka rasa ini masih belum
ada di pasaran menyebabkan potensi usaha pembuatan keripik bonggol pisang aneka
rasa ini sangat menjanjikan, selain itu cara pembuatan yang mudah dan sederhana
menjadikan usaha keripik bonggol pisang aneka rasa
ini di masa mendatang akan sangat di minati oleh masyarakat luas.
Produk
keripik bonggol pisang aneka rasa ini jika telah di kelola dengan baik dan
profesional mempunyai potensi tidak hanya di kembangkan di kota Pati saja namun juga bisa di kembangkan di daerah
lain yang mempunyai pohon pisang yang sangat banyak, selain itu produk ini di
harapkan mampu di pasarkan di pasar modern dan memasuki toko-toko ,bahkan dapat
dipasarkan ditoko besar ( Swalayan ) dan tidak menutup kemungkinan untuk dipasarkan
ke luar wilayah jika bahan baku tersedia dengan cukup serta mempuyai tenaga
ahli terampil, profesional dan tangguh.
B. Solusi
Solusi
yang paling tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam pembuatan
keripik bonggol pisang aneka rasa adalah dalam pemilihan bonggol pisang
kita memilih pohon pisang yang sudah tua hal ini di karenakan kadar airnya
lebih sedikit di bandingkan dengan pohon pisang yang masih muda sehingga memudahkan
dalam pengorengan bonggol pisang, pelaksanaan pemasaran produk harus di lakukan
lebih gencar dengan berbagai media promosi agar masyarakat tahu bahwa ada
sebuah produk keripik bonggol pisang aneka rasa yang dapat di jadikan
alternatif usaha baru dari hasil tanaman pohon pisang .
Strategi
lain yang kami gunakan dalam pengembangan keripik bonggol pisang aneka rasa ini
adalah menggunakan direct marketing dan indirect
serta melakukan analisis SWOT terhadap produk keripik bonggol pisang
aneka rasa sehingga kita bisa lebih memahami keunggulan, kelemahan, ancaman dan
peluang dalam pengembangan keripik bonggol pisang aneka rasa.
Usaha
pengembangan produk keripik bonggol pisang aneka rasa akan bisa berkembang
dengan lebih baik. Hal ini karena potensinya sangat besar
karena sebagian besar masyarakat yang ada di Indonesia dan mempunyai pekarangan
luas pasti terdapat tanaman pisang, antarapemilik pohon
pisang, pengusaha, pemerintah dan wirausaha sebagai pengembang dalam pengolahan
keripik bonggol pisang aneka rasa.Pengembangan produk bisa lebih cepat maju
jika disosialisasi kepada masyarakat yang mempuyai tanaman pisang,
serta memanfaatkan jaringan pemasaran yang telah di miliki pengusaha dan
adanya dukungan pemerintah.
BAB VIII
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil pembuatan keripik bonggol pisang sebagai
sumber pangan alternative yang dapat meningkatkan pengetahuan ketrampilan dan
kesadaran masyarakat kota Pati. Potensi yang terdapat dalam tanaman pisang yang
keberadaan bonggol pisang yang seringkali tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang
begitu saja oleh masyarakat kota Pati, saat ini telah dimanfaatkan sebagai
bahan pangan yang diolah menjadi berbagai hidangan yang mengandung karbohidrat
dan serat yang cukup tinggi serta bisa memperlancar pencernaan bagi manusia.
Bonggol pisang tidak lagi menjadi bahan pangan yang memiliki nilai ekonomis dan
dapat diterima oleh masyarakat kota Pati. Untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat khususnya melalui bisnis peluang usaha keripik bonggol pisang.
B. Saran
Harapan kami menciptakan peluang usaha keripik bonggol
pisang bisa membangkitkan wirausaha yang belum mengenal manfaat bonggol untuk diolah
menjadi suatu bahan pangan yang dapat dikonsumsi masyarakat sehari- hari yaitu
keripik bonggol pisang aneka rasa.
DAFTAR PUSTAKA
Mbida
VM, Van Neer, Doutrelepont H, VrydaghMbida VM, Van Neer W, Doutrelepont H,
Vrydaghs L.
(2000).
Bukti untuk budidaya pisang dan perternakan selama millennium pertama SM di
hutan Kamerun Selatan. Jurnal arkeologis L. (2000).
Minard,
Anne ( March 11, 2011). Apakah itu pohon pisang di Air Anda.
Morton
JF 2004, dalam Kumalasari 2005
Nasional
Diperoleh 2011/03/05. Sundaram S, Anjum S, P Dwivedi, rai GK, Aktivitas
antioksidan dan efek pelindungan dari kulit pisang terhadp hemolisis eritrosit
manusia oksidaf pda berbagai tahap pematangan. Appl Biochem Biotechnol. 2011
Agustus; 164 (7) :1192-206
Penyimpanan
pisang Diadakan di Tas Polyethylene dengan Ethylene penyerap.Tropical Agriculture
Scott,
KJ dan Gandanegara, S (1974). Pengaruh Temperatur terhadap Kehidupan
izin copy pak
BalasHapus