CINTA KASIHMU
MOGA BUNDA DI SAYANG ALLAH
OLEH: AGUS PURNOMO/ 13410250
Dalam sebuah kehidupan pastilah ada serpihan kisah dan
pahit getirnya pengalaman yang kita ketahui jumpai atau kita alami sendiri
dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang kurang beruntung untuk menyenyam
sebuah kehidupan tersebut, misalnya
kebutaan dan tuli seperti yang memerankan
tokoh Melati dalam Novel Moga Bunda diSayang Allah Karya Tere Liye, dapat
kita lihat hal tersebut untuk menjadi
seseorang yang terpenting dalam hidup kita sendiri, bisa dibayangkan jika
seseorang mengalami kebutaan dan tidak dapat mendengar dapat dirasakan beda
gelapnya dunia ini tanpa mata yang dapat melihat dan pendengaran yang tidak
dapat berfungsi.
Tokoh yang bernama
Melati dalam Novel Moga Bunda diSayang Allah sudah 3 tahun lamanya menderita
kebutaan dan gangguan pendengaran (tuli), sekarang baru berumur 6 tahun Melati
hanya dapat berkomunikasi dengan mengucapkan dua kata yaitu BAA...MAA, yang
diucapkan dalam berkomunikasi dengan seseorang, dia memiliki orang tua yang
memiliki kekayaan yang melimpah yang telah mengeluarkan banyak uang hanya untuk
melakukan pengobatan dan penyembuhan Melati dengan berbagai cara yang dilakukan
orang tuanya. Namun pengeluaran yang dikeluarkan selama ini tidaklah menjadi
masalah untuk keluarga Hk, yang terpenting adalah kesembuhan untuk anaknya,
berbagai pengobatan dilakukan oleh orang tua Melati tapi tak dapat hasil yang
signifikan teentang kesembuhan Melati, bahkan Bunda mulai putus semangat dan
sakit hatio karena semua dokter menganggap bahwa Melati mengalami gangguan jiwa
padahal Melati tidak mengalami gangguan jiwa, dia hanya mengalami kebutaan dan
gangguan pendengaran. Semua orang mungkin hampir tak percaya dengan gadis kecil
yang imut, dengan rambut yang ikal, gigi yang cantik dan mata yang molek itu
memiliki kondisi yang amat memperhatikan dan harus mempunyai sebuah motivasi
dukungan hidup yang kuat.
Setiap makhluk hidup
pasti mempunyai pengalamn hidup yang dan pahit getirnya kehidupan yang disebut
pengalaman masalalu. Karang pemuda yang memiliki rasa sosial tinggi terhadap
anak-anak hidupnya seketika hancur akibat kecelakan kapal di laut yang telah
merenggut nyawa anak-anak yang diasuhnya di Taman Baca, Kinasih gadis yang ia
cinta juga telah membuat dirinya amat terluka, ia beranggapan bahwa kehidupan
ini tidak adil. Setiap seseorang mempunyai berbagai cara agar dapat menyelesaikan masalah yang
sedang dilalui. Ada yang memilih sabar dan selalu ikhlas dan berserah pada-Nya
ada pula yang melampiaskan kesedihannya
dan menerima apa adanya, dan biasanya dapat melampiaskan dengan
teman-teman mungki pergi untuk liburan dengan melepas kegelisahan. Namun karang
tak semudah itu menyelesaikan sebuah permasalahan, dia amat terpukul dengan
peristiwa yang telah dialami. Hidup yang
dijalani hanya diisi dengan mabuk , mabuk sebenarnya tidak dapat menyelesaikan
sebuah permasalah yang sedang dialami, justru malah menambah masalah dan
membebankan dalam beban yang dialami dapat bertumbuh lebat dan subur dalam diri
kita ini. Bukankah sebuah permasalahan
seharusnya harus dihadapi dengan sebuah keberanian dan menatap kedepan untuk
mencapai integritas perubahan. Sebuah Karang
dapat semudah itu dihadapi kenyataan yang pahit getirnya hidup.
Pada akhirnya menemukan
seorang pemuda yang bernama Karang yang mempunyai sebuah solusi untuk
menyembuhkan Melati, mesikipun awalnya Bunda dengan penampilan Karang yang
berambut gondrong, jarang mandi, dan berbau alkohol namun keyakinannlah yang
membuat ia sangat yakin bahwa Karanglah orang yang mempunyai solusi yang baik
jika mau berusaha dan mencari keluar dari sebuah permasalahan sesulit apapun,
dalam hal ini Karang hadir dalam keluarga Hk adalah hal yang mencengangkan
yaitu puncak permasalahan yang sangat sulit untuk menemukan titik temu atau jalan
keluar.
Seorang Melati memilki
keterbatasan yaitu kebuataan dan gangguan pendengarang sesuatu yang membuat
sulit Karang harus bekerja keras untuk melatih Melati dalam hal apapun. Pada
permulaan Karang menggunakan metode pembiasaan yaitu untuk melatih Melati
dengan makan menggunakan sendok dan garpu, juga duduk dikursi. Karang
menggunakan gebrakan yang mengakibatkan Melati merasa kesakitan. Melati
diseret, dicengkram tangannya, dan tidak berikan makan jika Melati tidak patuh
dengan apa yang diintruksikan oleh Karang. Meskipun pada awalnya memberontak
namun namunpada akhirnya Melati patuh
dengan apa yang diperintahkan oleh Karang.
Pada akhirnya Karang
melatih dan mengajari Melati dengan cara menulis sesuatu pada telapak tangannya
misalnya menuliskan Bunda dan Ayah, Karang juga menyuruh Melati menyentuh
bibirnya saat berkomunikasi dengan orang sehingga Melati mampu mengetahui apa
yang sedang dibicarakan dengan lawan bicaranya, dengan cara tersebut Karang
berhasil, dan menunjukan perubahan pada diri Melati, dan Melati mulai
menunjukan perubahan pada dirinya yang baik.
Perubahan Melati yang
semakin membaik sehingga membuat keluarga Hk sangat bahagia dan bersyukur
kepada Allah SWT, kebahagian yang tak terduga sangat membri dampak positif kepada seisinya rumah, Salamah pun bisa
bertemu dengan kekasihnya dan mampu memperbaiki hubungan mereka kembali. Karang
pun bersama Kinasih dapat bersatu kembali dan aktif kembali membangun rumah
baca, meskipun setelah itu karang memutuskan untuk pergi dan Melati adalah dua sosok
yang mempunyai kesamaan dalam kehidupannya, mereka sama-sama merasakan sebuah
ujian hidup yang sangat luar biasa Melati buta dan tuli sedangkan Karang
terjebak pada kisah pahit getirnya bersama anak-anaknya asuhnya dalam Taman
Baca yang sedang didirikan dan Kinasih gadis yang ia cintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar