Senin, 08 Februari 2016

CINTA KASIHMU
MOGA BUNDA DI SAYANG ALLAH
OLEH: AGUS PURNOMO/ 13410250

Dalam sebuah  kehidupan pastilah ada serpihan kisah dan pahit getirnya pengalaman yang kita ketahui jumpai atau kita alami sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang kurang beruntung untuk menyenyam sebuah kehidupan  tersebut, misalnya kebutaan dan tuli seperti yang memerankan  tokoh Melati dalam Novel Moga Bunda diSayang Allah Karya Tere Liye, dapat kita lihat hal tersebut  untuk menjadi seseorang yang terpenting dalam hidup kita sendiri, bisa dibayangkan jika seseorang mengalami kebutaan dan tidak dapat mendengar dapat dirasakan beda gelapnya dunia ini tanpa mata yang dapat melihat dan pendengaran yang tidak dapat berfungsi.

Tokoh yang bernama Melati dalam Novel Moga Bunda diSayang Allah sudah 3 tahun lamanya menderita kebutaan dan gangguan pendengaran (tuli), sekarang baru berumur 6 tahun Melati hanya dapat berkomunikasi dengan mengucapkan dua kata yaitu BAA...MAA, yang diucapkan dalam berkomunikasi dengan seseorang, dia memiliki orang tua yang memiliki kekayaan yang melimpah yang telah mengeluarkan banyak uang hanya untuk melakukan pengobatan dan penyembuhan Melati dengan berbagai cara yang dilakukan orang tuanya. Namun pengeluaran yang dikeluarkan selama ini tidaklah menjadi masalah untuk keluarga Hk, yang terpenting adalah kesembuhan untuk anaknya, berbagai pengobatan dilakukan oleh orang tua Melati tapi tak dapat hasil yang signifikan teentang kesembuhan Melati, bahkan Bunda mulai putus semangat dan sakit hatio karena semua dokter menganggap bahwa Melati mengalami gangguan jiwa padahal Melati tidak mengalami gangguan jiwa, dia hanya mengalami kebutaan dan gangguan pendengaran. Semua orang mungkin hampir tak percaya dengan gadis kecil yang imut, dengan rambut yang ikal, gigi yang cantik dan mata yang molek itu memiliki kondisi yang amat memperhatikan dan harus mempunyai sebuah motivasi dukungan hidup yang kuat.

Setiap makhluk hidup pasti mempunyai pengalamn hidup yang dan pahit getirnya kehidupan yang disebut pengalaman masalalu. Karang pemuda yang memiliki rasa sosial tinggi terhadap anak-anak hidupnya seketika hancur akibat kecelakan kapal di laut yang telah merenggut nyawa anak-anak yang diasuhnya di Taman Baca, Kinasih gadis yang ia cinta juga telah membuat dirinya amat terluka, ia beranggapan bahwa kehidupan ini tidak adil. Setiap seseorang mempunyai berbagai  cara agar dapat menyelesaikan masalah yang sedang dilalui. Ada yang memilih sabar dan selalu ikhlas dan berserah pada-Nya ada pula yang melampiaskan kesedihannya  dan menerima apa adanya, dan biasanya dapat melampiaskan dengan teman-teman mungki pergi untuk liburan dengan melepas kegelisahan. Namun karang tak semudah itu menyelesaikan sebuah permasalahan, dia amat terpukul dengan peristiwa  yang telah dialami. Hidup yang dijalani hanya diisi dengan mabuk , mabuk sebenarnya tidak dapat menyelesaikan sebuah permasalah yang sedang dialami, justru malah menambah masalah dan membebankan dalam beban yang dialami dapat bertumbuh lebat dan subur dalam diri kita ini. Bukankah sebuah  permasalahan seharusnya harus dihadapi dengan sebuah keberanian dan menatap kedepan untuk mencapai integritas perubahan. Sebuah Karang  dapat semudah itu dihadapi kenyataan yang pahit getirnya hidup.

Pada akhirnya menemukan seorang pemuda yang bernama Karang yang mempunyai sebuah solusi untuk menyembuhkan Melati, mesikipun awalnya Bunda dengan penampilan Karang yang berambut gondrong, jarang mandi, dan berbau alkohol namun keyakinannlah yang membuat ia sangat yakin bahwa Karanglah orang yang mempunyai solusi yang baik jika mau berusaha dan mencari keluar dari sebuah permasalahan sesulit apapun, dalam hal ini Karang hadir dalam keluarga Hk adalah hal yang mencengangkan yaitu puncak permasalahan yang sangat sulit untuk menemukan titik temu atau jalan keluar.

Seorang Melati memilki keterbatasan yaitu kebuataan dan gangguan pendengarang sesuatu yang membuat sulit Karang harus bekerja keras untuk melatih Melati dalam hal apapun. Pada permulaan Karang menggunakan metode pembiasaan yaitu untuk melatih Melati dengan makan menggunakan sendok dan garpu, juga duduk dikursi. Karang menggunakan gebrakan yang mengakibatkan Melati merasa kesakitan. Melati diseret, dicengkram tangannya, dan tidak berikan makan jika Melati tidak patuh dengan apa yang diintruksikan oleh Karang. Meskipun pada awalnya memberontak namun namunpada akhirnya Melati  patuh dengan apa yang diperintahkan oleh Karang.

Pada akhirnya Karang melatih dan mengajari Melati dengan cara menulis sesuatu pada telapak tangannya misalnya menuliskan Bunda dan Ayah, Karang juga menyuruh Melati menyentuh bibirnya saat berkomunikasi dengan orang sehingga Melati mampu mengetahui apa yang sedang dibicarakan dengan lawan bicaranya, dengan cara tersebut Karang berhasil, dan menunjukan perubahan pada diri Melati, dan Melati mulai menunjukan perubahan pada dirinya yang baik.


Perubahan Melati yang semakin membaik sehingga membuat keluarga Hk sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT, kebahagian yang tak terduga sangat membri dampak positif  kepada seisinya rumah, Salamah pun bisa bertemu dengan kekasihnya dan mampu memperbaiki hubungan mereka kembali. Karang pun bersama Kinasih dapat bersatu kembali dan aktif kembali membangun rumah baca, meskipun setelah itu karang memutuskan untuk pergi dan Melati adalah dua sosok yang mempunyai kesamaan dalam kehidupannya, mereka sama-sama merasakan sebuah ujian hidup yang sangat luar biasa Melati buta dan tuli sedangkan Karang terjebak pada kisah pahit getirnya bersama anak-anaknya asuhnya dalam Taman Baca yang sedang didirikan dan Kinasih gadis yang ia cintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar